Minuman Segar Khas Ramadhan di Setiap Negara

Waspada Bahaya Makanan Sehat Ini Ternyata Beracun

Foodieatme - Ada makanan yang ternyata lebih berbahaya dari yang dipikirkan. Entah itu makanan sehat atau tidak, sebelum makan lebih baik kita mengetahui kandungannya dulu.

Semua makanan bisa saja berbahaya bagi tubuh. Apalagi jika kita mengonsumsinya tanpa mengetahui kandungannya terlebih dahulu. Baik makanan sehat atau bukan, sepertinya penting bagi kita untuk mempelajari komposisi makanan ini sebelum menyantapnya.

Jangan terkecoh dengan label makanan sehat, makanan yang tampak 'sehat' itu ternyata lebih besar dampak negatifnya dibandingkan manfaatnya. Pelaku hidup sehat perlu mewaspadainya. Menerapkan pola makan yang sehat merupakan kunci untuk hidup lebih sehat dan panjang umur. Namun rupanya, beberapa makanan yang dianggap sehat bisa berpotensi berbahaya jika dikonsumsi terlalu banyak, atau tidak disajikan dengan benar.


Dokter bedah umum dari Penn Medicine Lancaster, Beth McCampbell mengatakan, ada beberapa alasan mengapa makanan yang dianggap sehat ternyata bisa berbahaya buar kesehatan. "Penyebab umum adalah alergi makanan yang tidak terdiagnosis atau tidak dikenali, atau ketika alergen makanan secara tidak sengaja atau tidak disadari tertelan oleh seseorang, makanan yang sudah layak atau tidak dimasak dengan benar, atau makanan yang hanya aman jika dimakan dengan cara tertentu," ucapnya, melansir Eat This Not That.


1. Beras cokelat atau gandum



Beras cokelat atau gandum dianggap sebagai biji-bijian padat nutrisi. Namun, makanan pokok yang dipenuhi serat ini mungkin juga mengandung arsenik anorganik.

Menurut Consumer Reports, paparan arsenik yang konsisten dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2, juga kanker kulit, kandung kemih, dan hati.

Pasalnya, makanan yang mengandung beras cokelat dapat menambah arsenik logam berat karsinogenik. Hal ini disebabkan lantaran arsenik menumpuk di lapisan luar biji-bijian yang sehat, kaya serat, dan antioksidan.

Kunci untuk mengonsumsi beras cokelat dan produk berbahan dasar beras ini tanpa merasa khawatir adalah dengan memperhatikan seberapa banyak yang dikonsumsi, dan memakannya dalam jumlah sedang.


2. Kerang



Remis, tiram, kerang, scallop, kepiting, udang, lobster, dan sejenisnya dapat menimbulkan ancaman racun bagi kesehatan. Ancaman tergantung pada apa yang dikonsumsi kerang saat masih di laut. Risiko kontaminasi ini terutama terjadi pada kerang yang menghuni perairan tropis.


Gejala keracunan kerang dapat berupa gastroenteritis, pusing, disorientasi, lesu, kehilangan ingatan jangka pendek, diare, mual, muntah, sakit perut, dan dalam kasus yang lebih serius, kesulitan bernapas, kejang, koma, dan bahkan kematian.


3. Keju yang tidak dipasteurisasi



Keju yang tidak dipasteurisasi berpotensi menjadi racun. Hal ini dikarenakan tanpa sterilisasi yang disediakan pasteurisasi, keju dapat menjadi wadah bagi inang penyakit dan bakteri yang ditularkan melalui makanan dengan potensi konsekuensi serius.

Bahaya terbesar yang dapat ditimbulkan adalah penyakit listeria dan campylobacteriosis.


4. Buah berbiji di tengah



Ceri dan buah berbiji lainnya seperti persik, aprikot, dan plum berpotensi beracun karena mengandung senyawa sianogenik yang dapat diubah tubuh menjadi hidrogen sianida beracun.

Bergantung pada seberapa banyak Anda makan, buah jenis ini dapat menghasilkan hampir 1 mg hidrogen sianida dalam tubuh. Maka itu, Anda tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi buah jenis ini terlalu sering.


5. Madu



Kendati madu dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan, jika tidak dipasteurisasi, pemanis ini dapat mengandung alkaloid beracun yang dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, mual, dan muntah.

Madu juga bisa mengandung grayanotoxins, yang bisa menyebabkan kelumpuhan dan bahkan kematian. Madu juga rentan terhadap kontaminasi logam berat dari arsenik, merkuri, kadmium, dan timbal.

Madu juga tidak direkomendasikan untuk diminum oleh bayi karena mengandung bakteri yang disebutclostridium botulinumyang dapat membuat racun di usus bayi, menyebabkan penyakit langka namun mematikan yang disebut botulisme pada bayi.


6. Ikan buntal



Jika dimasak dengan benar, ikan buntal atau yang disebut dengan fugu di restoran Jepang, dianggap sebagai salah satu hidangan lezat. Namun jika tidak dimasak dengan benar, ikan buntal bisa jadi beracun.

Di Jepang, koki harus mengikuti ujian tertulis dan praktik nasional hanya untuk bisa memasak ikan buntal. Restoran di sana juga cenderung meminta surat pernyataan untuk ditandatangani sebelum Anda memakan hidangan ikan buntal.

Hal ini dikarenakan organ dan hati ikan buntal mengandung racun mematikan yang disebut tetrodotoxin. Racun ini digambarkan sebagai racun yang 275 kali lebih mematikan daripada sianida, dan tidak ada penawarnya.


7. Kecambah atau taoge



Meskipun kecambah atau taoge memiliki reputasi sebagai makanan kesehatan bergizi yang kaya serat, vitamin, dan mineral, serta rendah sodium, lemak, dan kalori, sayuran muda ini berpotensi menjadi racun jika tidak dicuci bersih sebelum dimakan.

Kecambah telah mengalami sejumlah wabah kontaminasi selama bertahun-tahun. Kondisi hangat dan lembap yang dibutuhkan agar kecambah bisa tumbuh juga ideal untuk pertumbuhan kuman.

Makan kecambah mentah atau dimasak ringan dapat menyebabkan keracunan makanan dari salmonella, E. coli, atau listeria. Memasak kecambah secara menyeluruh bisa membunuh kuman berbahaya dan mengurangi kemungkinan keracunan makanan.



Sumber :
https://hellosehat.com/pria/penyakit-pria/berbagai-manfaat-tauge-meningkatkan-kesuburan-pria/

Comments