Minuman Segar Khas Ramadhan di Setiap Negara

Makanan Fermentasi Dari Berbagai Negara

Foodieatme - Beberapa jenis makanan hasil fermentasi kembali populer seiring tingginya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan tubuh di masa pandemi. Makanan hasil fermentasi berperan penting dalam kesehatan usus dan menumbuhkan bakteri baik. Sebuah penelitian di Tanzania menunjukkan, bubur yang terbuat dari biji-bijian yang difermentasi dapat mengurangi risiko diare pada anak-anak sebesar 33 persen. 

Bakteri aktif, ragi, dan zat lain akan membuat makanan hasil fermentasi menjadi sumber yang kaya vitamin A, vitamin B12, vitamin K, tiamin, niasin, serta lisin dan metionin (asam pembentuk protein). Di berbagai negara di dunia, setidaknya ada satu hidangan hasil fermentasi yang merupakan bagian dari warisan budaya di negara itu. Kami sudah merangkumnya untukmu di bawah ini.


Natto


Natto merupakan makanan khas Jepang yang terbuat dari fermentasi kedelai dan memiliki tekstur yang lengket. Pada umumnya, natto dikonsumsi bersama dengan nasi dan sup miso atau dimasukkan ke dalam sushi atau mie.Meski begitu, Natto memiliki bau yang menyengat atau tidak sedap. Banyak orang yang menyebut natto memiliki aroma seperti kaus kaki yang bau.

Pada umumnya, masyarakat mengolah makanan dengan cara fermentasi agar mendapatkan rasa yang lebih kuat dan makanan dapat bertahan lama. Proses fermentasi makanan biasanya menggunakan ragi dan bakteri. Makanan yang sudah difermentasi biasanya memiliki rasa yang khas dan bermanfaat untuk tubuh. 

Tidak hanya natto, ternyata ada berbagai negara yang memiliki makanan fermentasinya sendiri. Berikut makanan fermentasi dari berbagai negara.


Kimchi


Orang Korea rasanya tidak lengkap menyantap makanan jika tanpa menggunakan kimchi. Kimchi sendiri merupakan makanan fermentasi yang dibuat dari fermentasi kubis dan sayuran lainnya yang ditambahkan dengan air garam dan rempah-rempah selama 4 sampai 15 hari. 


Miso

Miso adalah makanan fermentasi yang terbuat dari kedelai, garam, dan beras merah atau barley. Miso dikabarkan bermanfaat memiliki efek anti penuaan. Biasanya sup miso akan tersedia saat Anda berada di restoran Asia atau restoran Jepang. 


Tempe

Tempe merupakan makanan yang kerap dikonsumsi oleh orang Indonesia. Tempe dibuat dari fermentasi kedelai, di mana prosesnya bisa memakan waktu selama 1 sampai 2 hari. Tempe memiliki bentuk seperti kue dan bisa digunakan sebagai lauk yang mengandung protein.


Chin Som Mok


Chin Som Mok merupakan makanan fermentasi khas Thailand. Makanan tersebut terbuat dari daging babi dengan kulit yang difermentasi menggunakan beras ketan. Setelah itu, makanan tersebut dibungkus dengan daun pisang dan dibakar.


Kiviak


Kiviak merupakan makanan dari Greenland yang dibuat dengan cara fermentasi auks atau burung kecil. Burung-burung kecil tersebut diawetkan ke dalam tubuh anjing laut yang mati dan dikubur di dalam tanah.


Furundu/Ogiri


Furundu/ogiri (Sudan, Nigeria, Afrika Barat) Biji wijen difermentasi dengan garam dan air lalu dibuat menjadi kue dengan tekstur yang mirip tahu atau miso. Di Sudan, biji sorrel merah dan daun kawal juga difermentasi dengan cara yang sama. 


Gari

Gari (Nigeria, Ghana, Kamerun, Sierra Leone, Afrika Barat) Akar singkong yang sudah dikupas dan dipotong dadu dihancurkan menjadi bubur dan sisa air dibuang. Bubur kering dimasak dalam panci besar dengan atau tanpa minyak sawit, dan jadilah gari. 


Roti Sourdough


Roti sourdough (Eropa, AS) Berbagai tepung yang berbeda dicampur ragi liar dan air lalu dipanggang hingga menjadi roti kenyal dengan beraneka rasa asam.




Sumber :
https://www.idntimes.com/food/dining-guide/tres/roti-sourdough-c1c2


Comments